UNTUK

Aku bosan dengan semua kesunyian ini
Seolah udarapun enggan untuk bergerak
Nada-nada dalam hatipun malas tuk bermelodi
Kucoba tuk triakan hati
Namun tak kuasa mulut berucap
Pelangi jiwa mengerang lara
Pelangi hati tersenyum sedih
Dan untuk apa raga ini ada?
Jika duka lara tak jua enggan dari jiwa
Kehampaan tanpa makna
Keperkasaan tanpa ruh sang pencipta
Dalam asa ku coba tuk tebarkan senyum termanis
yang ada di jiwa
Akankah?
Bah!
(Surabaya, 25 Desember ’05)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari (seni Budaya) part 1

untittle VI