Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

poem 13

maaf jika ku harus bersua denganmu di jalan itu jangan mengaduh ataupun merayu aku hanya tak mau, saat ini. biarkan saja angin itu toh itu tak akan mengusikmu. (Lamongan, 17/06/2013)

poem 12

aku masih merangkak, dan akan terus merangkak selama keberanian itu belum nampak tak ku hirau apa kata alam ada yang bilang, aku cacat dalam pertumbuhan usiaku harusnya usia jalan tak taukah kalian? tiap orang ada yang tak sama dalam pertumbuhan meski kita sama gizi dan nutrisi tapi gen-gen dan kromosom yang membentuk raga kita tak sama jadi, biarkan saja aku merangkak kalian larilah jika tlah saatnya nanti pasti ku dapat melampaui kalian (lamongan, 10/06/2013)

poem 11

aku adalah inti dari manimu 28 tahun lalu. itu kamu dalam menafsir aku. kamu memasungku sejak kau membagikan manimu yang entah kau tak tahu malu atau aku yang terlalu lugu, aku membencimu sejak itu! hakmu mengklaim aku bagimu dewasaku adalah jerih payah mu. pekikku yang bagimu adalah sengau tak berarti, tak akan dapat menghanguskan apapun lagi, kini. lakuku adalah laku egoku preogratifku jika aku menari di atas egoku! sudah final! kau kan aku buang dari nurani karena mataku tlah letih tuk meraba lima indra. (lamongan, 02/06/2013)

poem 10

aku tak lagi bersenandung dalam bunyi kelamku tak lagi nampak beku itu merayap sela-sela nadir yang mengangga dalam masygul yg menyapu hati (lmg, 26/05/2013)