Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

sunyiku....

dalam munajatku, terukir sebuah nada sunyi dan katak pun turut bermelodi malam ini pekatnya terasa sunyi saat aku dalam keheningan beku ku rasai bekunya nadi kudapati nyerinya rasa saat langkahku terantuk nama dalam diamnya sunyiku mati (vialin, 25/01/2013)

Nada U

inilah duniaku.... terbujur kaku diantara triliunan debu dalam klausa waktu terhempaskan asaku dalam bilur lukamu aku.... tersudut pilu tanpa malu dan nada sumbang itu membunuhku (vialin, 10/01/2013)

TAK ADA LAGI

aku berjalan dalam heningnya nada rabaku dalam anganmu, terkulminasi dalam sesaknya asa aku meracau... ingatmu akan ku yang tak mampu ingatku akan mu yang tak mau hingga ke titik nadir dalam beku tak ada senyawa lagi... tak ada udara lagi... tak ada asa lagi... dan tak ada lagi. (vialin, 10/01/'13)

BENANGKU

Mencoba memintal benang kusut Dalam gelapnya malam Mengurai helai demi helai tiap untaian benang Dalam beratnya nafas dan ringkihnya tubuh Ada nada mengalun disana Nada yang tercipta karena dicipta Bukan alaminya suara alam Karena malam ini begitu sunyi Mencoba memintal benang yang telah terurai Dalam gelapnya malam Karena lilin tlah lama padam Dan cahaya pun tlah lama mati Ada doa di sana… Karena pintalan itu dapat menjadi indah Atau perca Karena benang adalah benang Dapat di sambung atau di buang Benangku masih kusut, Karena pemintalku tersesat dalam jalannya Jalan penuh tikungan Entah kapan dia datang (19/01/2013)

SAAT ITU

Saat itu, kala   tubuhku beku Api meluluhlantakkan hati Saat itu, kala surya bermuram durja Jejak langka terhapus nada Dalam tiap aksara kata Bukan maksud tangan mengepal Tapi langkah terpatri beku Bukan ingin hujan mendera Tapi asa melebur waktu Aku, saat itu, saat aku, saat itu, aku itu, Dalam nadamu, dalam apimu, dalam hujanmu, dalam bekumu, dalam asamu, dalam morfemmu, saat itu. (15/01/2013)