pendidik dan petugas ketertiban

sebuah pendapat yang hanya akan menjadi pendapat manakalah tidak diimbangi dengan pemahaman dan penafsiran yang utuh.
that's my word!


Sangat relevan sebuah 'punishment' dijatuhkan karena melanggar tatib.
Tidak ada perlakuan khusus bagi siapapun.
Karena bobotnya sudah disesuaikan.
Klo memang ingin memberi 'perlakuan khusus' karena karakternya yg berbeda, silahkan!
Tapi jangan memberikan keistimewaan itu langsung terlihat yg lain.
Akan ada yang namanya iri karena perlakuan yang berbeda itu.
(just my own opinion)
 
di atas adalah status yang saya buat di salah satu akun jejaring sosial. saya menulisnya karena saya adalah seorang pendidik. tidak ada maksud apapun dari status itu. itu saya tulis karena saya merasa kurang nyaman dengan sikap yang diambil oleh salah satu pendidik.
ada anak yang cenderung bermasalah dengan kedisiplinannya. dan hari itu anak tersebut "seperti biasa" telat. saya selaku pendidik menyerahkan penanganan anak tersebut kepada beliau. saya bukan petugas ketertiban. beliau juga bukan. tapi  sudah menjadi tugas kita bersama bergantian menanganinya. toh kita tidak bisa mengandalkan ketertiban setiap waktu. karena di sekolah kita tidak ada petugas ketertiban khusus. siswa menjadi tangung jawab kita bersama. kita bergantian menertibkan anak. saya yang notabene pergi kesana setiap hari sudah tidak mempunyai taji dihadapan anak-anak tersebut karena intensitas pertemuan kita yang cukup sering.
tapi sepertinya beliau tidak setuju dengan pendapat saya. dia memposisikan dirinya sebagai guru fak'nya bukan sebagai pendidik secara utuh. jadi ya... tidak ada 'punishment' karena beliau bukan petugas ketertiban.
berarti besok kalau ada yang meminta tolong saya fotokopi atau membuat kopi, saya akan bilang itu bukan tugas saya. saya sebagai TU+Guru Mapel, bukan OB (office boy). apa TU juga merangkap pembuat kopi? kalau iya, baiklah akan saya laksanakan.
thats just my own opinion. 
jangan ada yang tersinggung dengan postingan saya kali ini ya... toh ini hanya sekedar opini pribadi saya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari (seni Budaya) part 1

untittle VI