poem 2

bagai pualam retak.
saat nada terasah kata
duh....
aku
menghardikmu demikan sunguh
karena bara rasaku tak tertampung waktu

ingatkah saat mata kita saling beradu
kau tertunduk beku
saat kilatan luka itu terpampang jelas di retinaku
hingga ajal membeku di nadiku
bara itu akan tetap terpatri
pualam akan tetap retak
hingga jingga bertemu mega.

(lamongan, 07.05.2013)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tari (seni Budaya) part 1

untittle VI